"Selamat Datang Di Blog Pro Ecclesia Et Patria"

Selasa, 18 Juni 2013

SAHABATKU


Senja itu aku berdiri di antara jurang-jurangmu, mengingat akan indahnya masa-masa bersama antara kita meski begitu singkat. Indahnya kebersamaan itu membuatku selalu mengenang tentang kita. Sahabat…ku ucapkan terima kasih kepadamu yang telah mengajarkan arti hidup kepadaku.  kabut tipis pun turun perlahan di lembah kasih, kau dan aku tegak berdiri melihat dan menyaksikan indahnya senyuman alam ini, belaian angin,membelai rambutmu yang teruntai indah seakan menyapamu sobat….. Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu?.. ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat, cahaya-cahaya bintang bersinar berkelipan di langit yang sepi, tempat kita berdua bersama. Dimana  kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara….. apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu…. kita begitu berbeda dalam semua hal kecuali dalam cinta?”.  (hari pun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti seperti kabut pagi itu)……
 “sahabatku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru walau jauh darimu”…… dan suatu ketika kita pasti akan dapat bersama kembali.
Sahabat jalan kita masih panjang untuk lalui dinamika kehidupan ini yang penuh tanda Tanya? Dan Tetaplah menjadi sahabat terbaik bagiku,,, “sahabatku..Ku Peluk Erat Engkau Dalam Setiap Gerak Dan Nafas Perjuanganku”,,,,,
v  Untuk kepala sekolah dan dewan guru terima kasih telah memberi kesempatan untuk kami belajar dan mengabdi meski begitu singkat,,,terima kasih juga kebersamaan selama ini tidak lupa kami ucapkan permohonan maaf jika ada kata, sikap dan tingkah laku kami yang kurang berkenan.
v  Untuk sahabat-sahabat kelas 3 dengan kerendahan hati kami mohon maaf tidak bisa hadir dan pamitan langsung dengan kalian semua,, gapailah mimpi untuk masa depanmu berilah yang terbaik untuk semua orang.
v  Untuk sahabat-sahabat kelas VII & VIII, belajar terus,,,,karena suatu ketika pasti akan indah pada waktunya akan hari esok lebih baik. Terima kasih telah memberikan makna hidup buat kami dan banyak hal yang telah kami dapatkan dari kita belajar  bersama.


Salam hangat dari 
    Sahabat mu
Batang Tarang, 30 Mei 2013


Bernadus Apin

CINTAKU


Ketika mentari pagi telah tengelam menyinari bumi,  seakan menyampaikan salam untukmu manisku.. Melalui senandung nyanyian alam ini,  ia akan becerita tentang kasih yang tiada batasnya,,,,,terlukis  melelui tinta putih embun pagi….
Tersenyumlah manisku,,,,dan dengarkanlah bisikan kasihnya..
Ia akan berkata padamu manisku,,,,,,
Biarlah cinta berdering dari setiap aliran air sungai!.
Biarlah kasih sayang berdering dari setiap bongkahan berbatuan!
Biarlah kasih mengalir dari puncak-puncak gunung  melengkung! Tetapi bukan hanya itu;
biarlah cinta kasih berdering dari setiap batu kerikil jalanan!
Biarlah keabadian cinta berdering dari hembusan dan debur pasir di pantai!!
Dari setiap lereng gunung, biarlah cintaku berdering untumu manisku. Ketika kita membiarkan alunan nyanyian cinta berdering, ketika kita membiarkannya cinta berdering menembus batas-batas pemisah  disanalah akan lahirnya suara teriakan lantang C.I.N.T.A dariku manisku,,,,,
 “Manisku  Ku Peluk Erat Engkau Dalam Setiap Gerak Dan Nafas Perjuanganku”


Pusat Damai, 17 Juni 2013

Bernadus Apin

MANISKU


Aku ingin berkata padamu manisku,,,,Delapan bulan yang lalu merupakan hari pertama bagiku, laksana  seorang bayi kecil yang baru lahir yang ingin mengenal dunia sekitar yang penuh tanda Tanya,,,,? Aku belajar akan arti kehidupan dan mengenalimu manisku,,,,aku cinta padamu manisku…. kabut tipis pun turun perlahan di lembah kasih, kau dan aku tegak berdiri melihat dan menyaksikan indahnya senyuman alam ini, belaian angin,membelai rambutmu yang teruntai indah seakan menyapamu manisku….. Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu?.. ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat, cahaya-cahaya bintang bersinar berkelipan di langit yang sepi, tempat kita berdua bersama. Dimana  kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara. apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu…. kita begitu berbeda dalam semua hal kecuali dalam cinta?”.  (haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti seperti kabut pagi itu)…… “manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru walau jauh darimu”……
Manisku " … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah berumur tua. Bahagialah mereka yang mati muda." (Kata seorang sahabat). Masih terlalu banyak orang-orang yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas ketika berkuasa….: ... Hanya mereka yang berani menuntut haknya, yang pantas diberikan keadilan. Mereka yang tidak berani menuntut haknya, biarlah mereka ditindas sampai akhir zaman oleh orang-orang  opurtunis….
Saya ingin berkata kepadamu manisku,,,, pada hari ini, dan sahabat-sahabatku, bahwa kita harus bermimpi dan memiliki impian kedepan akan hari esok lebih indah…….
Biarlah kebebasan berdering dari setiap aliran air sungai!.
Biarlah kebebasan berdering dari setiap bongkahan berbatuan!
Biarlah kebebasan berdering dari puncak-puncak gunung  melengkung! Tetapi bukan hanya itu;
biarlah kebebasan berdering dari setiap batu kerikil jalanan!
Biarlah kebebasan berdering dari hembusan dan debu pasir di pantai!
Biarlah kebebasan berdering dari tiap bukit dan gundukan tanah.
Dari setiap lereng gunung, biarlah kebebasan berdering. Ketika kita membiarkan kebebasan berdering, ketika kita membiarkannya berdering dari setiap desa dan setiap dusun,,,,maka akan lahirnya suara teriakan lantang dari manisku,,,,, dialah orang-orang muda yang akan menjadi mentor-mentor perubahan,,
 “Manisku  Ku Peluk Erat Engkau Dalam Setiap Gerak Dan Nafas Perjuanganku”
Hasta La Victoria Siempre! (Maju Terus Menuju Kemenangan)

Batang Tarang, 8 mei 2013
Sahabatmu

Bernadus Apin
Referensi :
Catatan seorang demonstran Soe Hok Gie
Pidato Martin Luther King I Have A Dream