Ketika mentari pagi telah tengelam menyinari bumi, seakan menyampaikan salam untukmu manisku..
Melalui senandung nyanyian alam ini, ia
akan becerita tentang kasih yang tiada batasnya,,,,,terlukis melelui tinta putih embun pagi….
Tersenyumlah manisku,,,,dan dengarkanlah bisikan
kasihnya..
Ia akan berkata padamu manisku,,,,,,
Biarlah cinta berdering
dari setiap aliran air sungai!.
Biarlah kasih sayang berdering
dari setiap bongkahan berbatuan!
Biarlah kasih mengalir dari
puncak-puncak gunung melengkung! Tetapi
bukan hanya itu;
biarlah cinta kasih
berdering dari setiap batu kerikil jalanan!
Biarlah keabadian cinta
berdering dari hembusan dan debur pasir di pantai!!
Dari setiap lereng
gunung, biarlah cintaku berdering untumu manisku. Ketika kita membiarkan alunan
nyanyian cinta berdering, ketika kita membiarkannya cinta berdering menembus
batas-batas pemisah disanalah akan
lahirnya suara teriakan lantang C.I.N.T.A dariku manisku,,,,,
“Manisku
Ku Peluk Erat Engkau Dalam Setiap Gerak Dan Nafas Perjuanganku”
Pusat Damai, 17 Juni 2013
Bernadus Apin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar