,Kita semua tahu dan tidak
asing lagi dengan arti kata degradasi. Degradsi moral yang melanda Indonesia
sebetulnya bukan hanya dialami oleh pemimpin-pemimpin nasional kita saja, tapi
telah jauh mengakar kedalam masyarakat yakni para pemimpin di tingkat daerah
dan wilayah-wilayah yang cakupannya kecil. Hal ini terjadi kerena para pemimpin
bangsa ini telah mempertontonkan bentuk dan cara pendegradasian moral kepada
masyarakat sehingga diikuti oleh pemerintah di tingkat daerah dan di wilayah
yang lebih kecil. Sikap dan tindakan merekalah yang membuat masyarakat menjadi
cendrung apatis dengan pemerintah saat ini, bagaimana tidak, saat ini
moral-moral para pemimpin kita saat ini sudah sangat jauh dari kata ‘baik”. Pemimpin yang baik mestinya
bisa menjadi jembatan aspirasi untuk memenuhi kepentingan rakyatnya melalui
sarana kekuasaan yang dimilikinya, bukan justru sebaliknya menyalahgunakan
kekuasaan itu untuk menindas rakyatnya sendiri, tidak adanya kepastian
hukum, meraja relanya praktek-praktek KKN, dan segala bentuk penindasan
terhadap rakyat terjadi setiap hari dan hal ini dilakukan dengan sengaja dan
tanpa merasa sedikit pun malu, Ketika
doktrin sosial, manusia sebagai satu bangsa, maka sudah secara otomatis terdapat
saling ketergantungan sebagai satu bangsa dan saling membutuhkan. Orang kaya
membutuhkan orang miskin dan orang kuat membutuhkan orang lemah. Idealita
demikian agaknya belum jamak di Indonesia apabila dilihat secara struktural.
Kemiskinan struktural masih sangat kental mewarnai hubungan sosial. Di satu
sisi, kehidupan kelompok-kelompok marjinal ( kaum buruh, tani, masyarkat adat)
sangat tergantung pada kelompok-kelompok kepentingan ( penguasa dan pemerintah)
yang berada di luar diri mereka. Akan
tetapi, di lain sisi, kelompok-kelompok yang disebut terakhir memiliki
kepentingannya masing-masing yang bersifat partisan, yang umumnya berbeda dan
tidak sejalan dengan kepentingan kelompok-kelompok marjinal. Sebagian besar
kelompok rakyat ini mulai tersingkir dari institusi utama masyarakat. Dari sisi
ekonomi, kondisi itu akibat kesehatan yang kurang terjamin, pendidikan yang
rendah, dan ketiadaan keterampilan sehingga pada gilirannya berdampak pada
penghasilan dan daya beli mereka.
Sungguh sangat miris
jika kita melihat lebih jauh, bagaimana kondisi masyarakat saat ini,
harga-harga sembako yang kian melambung, harga jual hasil pertanian masyarakat
yang jauh dari harapan merupakan segelintir kecil permasalahan bangsa saat ini,
kaum-kaum penguasa semakin ganas melakukan aksinya dengan memeras rakyat tanpa
merasa sedikit pun bersalah dan tak ragu melahap hak-hak masyarkat kecil.
Mengapa masyarakat kecil sekarang menjadi semakin sulit mendapatkan hak nya?
Mengapa mereka sampai saat ini “yang katanya” telah merdeka dan menginjak usia
ke-66 Tahun namun masih hidup di bawah garis kemiskinan? Mengapa semakin hari
harga kebutuhan hidup semakin melonjak naik? Semua pertanyaan ini hanyalah sebagian kecil dari
permasalahan yang dihadapi bangsa sampai pada saat ini sejak lepas dari jaman
penjajahan kolonial Belanda, akan tapi mengapa permasalahan-permasalahan itu
sampai detik ini belum dapat diatasi oleh para pemimpin kita? Semua
pertanyaan-pertanyaan klasik itu jawaban nya ialah Degradasi Moral yang
dilakukan oleh para pemimpin nasional bangsa ini. Perampasan hak rakyat oleh
para pemimpin bangsa ini telah meluluh lantahkan semua sendi-sendi kehidupan
bangsa, mereka tidak lagi merasa malu merampas hak-hak masyarakat untuk
kepentingan individu, golongan dan kelompoknya.
Sebenarnya bukan hanya kelas-kelas masyarakat kecil yang merasakan semua
imbas dari pendegradsian moral pemimpin nasional ini namun kelas-kelas menengah
juga ikut turut merasakan imbasnya, tapi kaum-kaum kelas menengah masih bisa berhemat dalam kondisi seperti ini,
tapi kelas-kelas bawah, apa yang mau di hemat? Untuk memenuhi kebuhutuhan
sehari-hari saja masih berkekurangan jadi apa yang akan dihemat?
Sungguh sangat fenomenal kondisi bangsa sekarang disaat masih banyak
mayarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, tidak membuat malu para
pemimpin untuk tetap memeras rakyat, pemiskinan struktural yang dilakukan
pemerintah merupakan pelanggaran berat yang telah berlangsung sejak lama, dan
akan terus berlangsung sampai tidak ada satu pun yang tahu kapan akan berahir, Para pemimpin bangsa dan
segenap komponen masyarakat terdidik dan bagian dari kekuatan kelompok sipil (civil society) harus bersama-sama
mendorong berlangsungnya Revolusi Moral Bangsa dengan mengikis mental koruptif,
mengangkat keterpurukan bangsa, mengedepankan kejujuran dan nurani, serta
mengutamakan kepentingan rakyat. Hingga pada ahirnya degradsi moral akan
berkurang dan terciptanya situasi masyarakat yang sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar