Kata kunci : Materialisme, Dailetika, Historis, Ideologi, Kelas Sosial,
Keterasingan Kerja, pengetahuan absolut, filsafat sejarah, sosialisme ilmiah,
kapitalisme, sosialisme utopis. Pasar, ploretar, borjuis, pemodal/pemilik.
Pengantar
Tak dapat
diragukan bahwa pemikiran Marx berbeda dalam memperlakukan filsafat sebagai
bahan debat yang tak ada ujungnya. Itulah yang membedakan Karl Marx dengan Agusto
Comte dan Martin Heidegger. Comte dan
Heidegger mengubah cara para filsof berpikir tetapi Marx mengubah cara manusia
untuk bertindak. Marx sendiri tidak pernah memahami pemikirannya sebagai usaha
teoritis intelektual semata-mata, melainkan sebagai usaha nyata dan praktis
untuk menciptakan kondisi-kondisi hidup yan baik. Marx selalu menuuntut agar
filsafat menjadi praktis, maksudnya agar filsafat menajdi pendorong perubahan
sosial. Marx merumusknnya programnya itu dalam tesis no 11 tentang Feurbach
yang termasyur” Para filsof hanya memberi interprestasi yang berbeda kepada
dunia, yang perlu ialah mengubahnya. Sebagai sebuah ideoligi perjuangan
politis”marxisme” menyemangati sebagain besar gerakan sejak akhir abad ke 19
dan dalam abad ke-20 mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial.
Sebelum kita
masuk ke dalam pemikiran Karl Marx, ada baiknya kita melihat arti sebenarnya
bebrapa istilah yang sering dicampuradukan dan kemudian menciptakan
kebingungan.`
Pertama, ” marxisme” tidak sama dengan ”komunisme”.
Komunisme yang juga disebut sebagai komunisme internasional dalah nama gerakan
kaum komunis. Komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik partai-partai
komunis yang sejak revolusi oktober 1971 dibawah pimpnan .W.I Lenin menjadi
kekuatan politik dan ideologi internasional. Istilah komunisme juga dipakai untuk ajaran
komunisme atau marxisme leninisme
yang merupakan ajaran resmi atau idelogi resmi komunisme. Jadi Marxisme menjadi
salah satu komponen penting dalam komunisme.
Istilah ”marxisme” sendiri adalah sebutan bagi
pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temannya
Friedrich engels (1820-1895). Dalam pembakuan ini ajaran Marx sebenarnya sering
ruwet dan sulit dimengerti disederhanakan agar lebih cocok sebagai ideologi
perjuangan kaum buruh.
Sosialisme sebagai dasar cara pikir filsafat Marx
Kata sosialis sendiri muncul di Prancis sekirat tahun 1830,
begitu juga kata Komunisme. Dua kata
ini semula sama artinya, tetapi segera sesudah ”komunisme” dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal yang
menuntut penghapusan total hak milik dan menggantinya dengan kesamaan hak atas
semua dan semua sama dalam hal pemanfaatnya. Sebagai sebuah konsep cita-cita
yang kini disebut ”sosialisme” itu sudah ada sejak jaman kebudayaan yunani
kuno. Kasta para filsuf yang menuntut plato harus memimpin negara tidak boleh
memilik hak milik pribadi dan tidak berkeluarga, memiliki segal-galanya
bersama, dan hidup menurut aturan yang sama. Juga dalam konsep negara”Matahari” milik Euhemeros dan Jambolus
(abad ke-5 SM) atau juga dalam kitab
perjanjian baru (kis 4,32).
Beberapa
pemikir seperti Babeuf,Saint Simon, Robert Owen, Proudhon, dan Louis Blanc adalah
contoh catatan sejarah bahwa jauh sebelum Marx memperkenalkan fisafatnya dengan
klaim ”sosialisme ilmiah” sosialime telah
menjadi konsep yang di pikirkan dan di perjuangkan oleh manusia. Dalam konteks
ini, pertanyaannya adalah mengapa dari sekian banyak pemikiran tersebut,
pikiran Marx justru sangat populer dan bahkan berpengaruh dalam sejarah
perkembangan hidup umat manusia di muka bumi ini. Sejarah mencatat sejara
unisoviet, perang Vietman, pemisahan Jerman (barat dan timur) perang korea, dan
lain sebagainya adalah bukti kuat bahwa pemikiran Marx adalah ideologi
menakutkan sekaligus idealisme yang tidak hanya memiliki konsep tetapi juga
praksis gerakannya ada. Bahkan hinga hari ini negara-negara Amerika Latin masih
bertahan dan hidup dengan konsep marxisme. Katakan saja peru, cuba, san
salvador, chilie. Kita juga mengenal istilah ”Teologi Pembebasan” yang hadir sebagai perlawanan terhadap sikap
Meng-Gereja yang menurut para rohaniwan di Amerika latin perlu lebih konkrit
dalam konteks pembebasan umat manusia.
F. W. Hegel dan Karl Marx
Dialetika dan Paham Materialisme.
Marx sampai
akhir hayatnya menggangap hegel sebagai seorang pemikir terbesar. Pikiran Marx
secara mendalam ditentukan oleh Hegel-suatu hal yang diakui Marx dengan bangga
di masa tuanya. Oleh karena itu untuk memahami cara berpikir Marx kita harus
terlebih dahulu melihat beberapa hal kunci dalam filsafat Hegel.
Ada tiga unsur
dalam filsafat Hegel yang perlu dijelaskan secara singkat disini: Pertama,
pengetahuan absolut, filsafat sejarah dan negara, ketiga dialetika sebagai pola
filsafat Hegel.
- pengetahuan absolut.
Yang membedakan Hegel dengan fisuf lainya adalah bukan pertama-tama apa
yang dipikirkan tetapi bagaimana caranya. Bagi hegel mengetauhi adalah proses
dimana obyek yang diketahui dan subyek yang mengetahui saling menembangkan,
sehingga tidak pernah sama dan selesai. Pengetahuan saya hati ini
difalsifikasikan oleh pengetahuan besok, dan pengetahuan besok mengubah apa
yang diketahui karena ditangkap dengan lebih cepat. Dalam proses itu saya sendiri
menjadi orang baru, karena dengan mengubah pengertian, kedudukan dan
tanggungjawab sayapun berubah.
Pengetahuan absolut adalah tiitk akhir perjalaan filsafat melalui segala
fenomena pengalaman dan kesadaran menaarkan diri. Si filsof telah menajelajahi
seluruh realitas. Apapun : unsur-unsur di dunia, sejarah, penghayatan diri,
pikiran manusia, seni, agama, filsafat, pada akhir perjalanan itu ditemaptkan
dalam keterkaitannya. bagi Hegel pengetuahuan absolut itu bahkan berada diatas
agama.
Hal yang lalu
jadi kritikan empuk dari Marx.
- Filsafat Sejarah
Apa yang dalam pengetahuan absolut menjadi menjadi kesadaran filsuf
merupakan gerak obyektif dalam realitas. Dengan kata lain, Hegel memahami
sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan kebabasan yang semain besar. Menurt
Hegel roh obyektif mendapat ungkapan paling kuat dalam negara. Karena negara mempunyai
kehendak ia dapat bertindak. Dengan demikian negara mengungkapkan roh semesta.
Ia merupakan”perjalanan allah dalam dunia”. Ungkapan yag sama dengan pandangan
aquinas tentang negara. Meski kita belum
memliki bukti cukup kuat bahwa pandangan hegel ini dipenagruhi oleh pandangan
aquinas. Lihat bagaimana perkembangan Gereja Katolik dan bagaimana tesis kaum
Protestan terhadap pandangan gereja Katolik dan lalu bagaiama Afklarung dan pandangan Kant yang
menjadi sintesa baru dari proses yang oleh Hegel disebut sebagai gerak
perubahan menemukan kebenaran yang baru menuju kebenaran absolut.
Dalam memandangn perkembangan negara modren pasca aufklarung dan runtuhnya
keconggkakan Gereja katolik dalam dominasi kekuasaan politik di eropa dan
sekitarnya hegel berkeyakinan bahwa negara modren adalah realisasi kerasionalan
dan kekebasan, dan ia berpolemik melawan mereka yang masih tetap dengan
mengatatasnamakan suara hati, menolak taat pada undang-undang.
Pemikiran kemudian melahikan dua
jenis hegelian yaitu hegelian kanan yang memandang negera modren sebgai
pengejawantahan raionalitas dan semua harus ditaati; menolak taat adalah tanda
anarkhisme. Sebaliknya oleh Hegelian kiri menekankna segi kritis, menekannkan
pada paham dan cara pandang Hegel bahwa” atas nama rasionalitas, kebijakan
negara yang tidak rasional harus ditolak, negara yang kolot perlu di revolusi
supaya menjadi rasional. Dalam konteks terakhr inilah Marx menadang hegel
sebagai api yang membakar cara berpikirnya.
- Dialetika
Yang khas dari Hegel itu adalah ciri proses. Tak ada realitas maupun
bidang-bidang pengetahuan yang terisolasi. Semua terkait dalam satu gerak
penyangkalan dan pembenaran. Dialetika berarti : sesuatu itu hanya benar
apabila dilihat dari seluruh hubungannya. Dan hubungan
ini berupa negasi. Hanya melalui negasi kita bisa maju, kita bisa mencapai
keutuhan, kita bisa menemukan diri sendiri. Sebagai contoh kita ambil istilah
”pulau”. Pulau itu sebenarnya ”tanah” (tesis). Tetapi itu tidak betul karena
India juga dalah Tanah Tapi bukan sebuah pulau. Pulau itu bukan tanah,
melainkan ”air” (anti tesis). Karena tak ada pulau tanpa air. Tetapi pernyataan
itupun tidak benar(antitesi anti tesis); pulau itu bukan air, melainkan tanah
yang dikellilngi air (Sintesis). ”kebenaran” Pulau hanya dapat tercapai melalui
dua negasi.
Secara singkat, dialetika memandang apapun yang ada sebagai ”kesatuan dari
apa yang berlawanan” sebagai perkembangan melaui langkah-langkah yang saling
berlawanan, sebagai hasil dari, dan unsur dalam sebuah proses yang maju lewat
negasi atau penyangkalan. Kekahsan Negasi adalah apa yang dinegasi itu tidak
dihancurkan atau ditiadakan, melainkan yang disangkal hanyalah segi yang salah
(yang memang membaut seluruh pernyataan itu salah), tetapi kebenaranya tetap
diangkat dan dipertahankan. Kelihatan juga bahwa sturktur dasar dialetika bukan
tridikal (berstruktur tiga; tesis,anti tesis dan sintesis;tiga kata itu tidak
pernah dipakai Hegel), melainkan dual(berstruktur dua; tesidan antitesi dan
antitesi antitesisnya dst).
Kita akan lihat
bagaimana istilah dialetika hegel ini digunakan oleh marx dengan sangat btilian
dalam menjadikan filasafat sebagai hal yang sangat praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar