"Selamat Datang Di Blog Pro Ecclesia Et Patria"

Sabtu, 31 Maret 2012

Materlialisme Dialetika Historis


Kata kunci : Materialisme, Dailetika, Historis, Ideologi, Kelas Sosial, Keterasingan Kerja, pengetahuan absolut, filsafat sejarah, sosialisme ilmiah, kapitalisme, sosialisme utopis. Pasar, ploretar, borjuis, pemodal/pemilik.


Pengantar
Tak dapat diragukan bahwa pemikiran Marx berbeda dalam memperlakukan filsafat sebagai bahan debat yang tak ada ujungnya. Itulah yang membedakan Karl Marx dengan Agusto Comte dan  Martin Heidegger. Comte dan Heidegger mengubah cara para filsof berpikir tetapi Marx mengubah cara manusia untuk bertindak. Marx sendiri tidak pernah memahami pemikirannya sebagai usaha teoritis intelektual semata-mata, melainkan sebagai usaha nyata dan praktis untuk menciptakan kondisi-kondisi hidup yan baik. Marx selalu menuuntut agar filsafat menjadi praktis, maksudnya agar filsafat menajdi pendorong perubahan sosial. Marx merumusknnya programnya itu dalam tesis no 11 tentang Feurbach yang termasyur” Para filsof hanya memberi interprestasi yang berbeda kepada dunia, yang perlu ialah mengubahnya. Sebagai sebuah ideoligi perjuangan politis”marxisme” menyemangati sebagain besar gerakan sejak akhir abad ke 19 dan dalam abad ke-20 mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial.

Sebelum kita masuk ke dalam pemikiran Karl Marx, ada baiknya kita melihat arti sebenarnya bebrapa istilah yang sering dicampuradukan dan kemudian menciptakan kebingungan.`         
Pertama, ” marxisme” tidak sama dengan ”komunisme”. Komunisme yang juga disebut sebagai komunisme internasional dalah nama gerakan kaum komunis. Komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik partai-partai komunis yang sejak revolusi oktober 1971 dibawah pimpnan .W.I Lenin menjadi kekuatan politik dan ideologi internasional. Istilah komunisme juga dipakai untuk ajaran komunisme atau marxisme leninisme yang merupakan ajaran resmi atau idelogi resmi komunisme. Jadi Marxisme menjadi salah satu komponen penting dalam komunisme.

Istilah ”marxisme” sendiri adalah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temannya Friedrich engels (1820-1895). Dalam pembakuan ini ajaran Marx sebenarnya sering ruwet dan sulit dimengerti disederhanakan agar lebih cocok sebagai ideologi perjuangan kaum buruh.


Sosialisme sebagai dasar cara pikir filsafat Marx

Kata sosialis  sendiri muncul di Prancis sekirat tahun 1830, begitu juga kata Komunisme. Dua kata ini semula sama artinya, tetapi segera sesudah ”komunisme” dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal yang menuntut penghapusan total hak milik dan menggantinya dengan kesamaan hak atas semua dan semua sama dalam hal pemanfaatnya. Sebagai sebuah konsep cita-cita yang kini disebut ”sosialisme” itu sudah ada sejak jaman kebudayaan yunani kuno. Kasta para filsuf yang menuntut plato harus memimpin negara tidak boleh memilik hak milik pribadi dan tidak berkeluarga, memiliki segal-galanya bersama, dan hidup menurut aturan yang sama. Juga dalam konsep negara”Matahari” milik Euhemeros dan Jambolus (abad ke-5 SM)  atau juga dalam kitab perjanjian baru (kis 4,32).

Beberapa pemikir seperti Babeuf,Saint Simon, Robert Owen, Proudhon, dan Louis Blanc adalah contoh catatan sejarah bahwa jauh sebelum Marx memperkenalkan fisafatnya dengan klaim ”sosialisme ilmiah” sosialime telah menjadi konsep yang di pikirkan dan di perjuangkan oleh manusia. Dalam konteks ini, pertanyaannya adalah mengapa dari sekian banyak pemikiran tersebut, pikiran Marx justru sangat populer dan bahkan berpengaruh dalam sejarah perkembangan hidup umat manusia di muka bumi ini. Sejarah mencatat sejara unisoviet, perang Vietman, pemisahan Jerman (barat dan timur) perang korea, dan lain sebagainya adalah bukti kuat bahwa pemikiran Marx adalah ideologi menakutkan sekaligus idealisme yang tidak hanya memiliki konsep tetapi juga praksis gerakannya ada. Bahkan hinga hari ini negara-negara Amerika Latin masih bertahan dan hidup dengan konsep marxisme. Katakan saja peru, cuba, san salvador, chilie. Kita juga mengenal istilah ”Teologi Pembebasan” yang hadir sebagai perlawanan terhadap sikap Meng-Gereja yang menurut para rohaniwan di Amerika latin perlu lebih konkrit dalam konteks pembebasan umat manusia.

F. W. Hegel dan Karl Marx
Dialetika dan Paham Materialisme.

Marx sampai akhir hayatnya menggangap hegel sebagai seorang pemikir terbesar. Pikiran Marx secara mendalam ditentukan oleh Hegel-suatu hal yang diakui Marx dengan bangga di masa tuanya. Oleh karena itu untuk memahami cara berpikir Marx kita harus terlebih dahulu melihat beberapa hal kunci dalam filsafat Hegel.

Ada tiga unsur dalam filsafat Hegel yang perlu dijelaskan secara singkat disini: Pertama, pengetahuan absolut, filsafat sejarah dan negara, ketiga dialetika sebagai pola filsafat Hegel.

  1. pengetahuan absolut.
Yang membedakan Hegel dengan fisuf lainya adalah bukan pertama-tama apa yang dipikirkan tetapi bagaimana caranya. Bagi hegel mengetauhi adalah proses dimana obyek yang diketahui dan subyek yang mengetahui saling menembangkan, sehingga tidak pernah sama dan selesai. Pengetahuan saya hati ini difalsifikasikan oleh pengetahuan besok, dan pengetahuan besok mengubah apa yang diketahui karena ditangkap dengan lebih cepat. Dalam proses itu saya sendiri menjadi orang baru, karena dengan mengubah pengertian, kedudukan dan tanggungjawab sayapun berubah.

Pengetahuan absolut adalah tiitk akhir perjalaan filsafat melalui segala fenomena pengalaman dan kesadaran menaarkan diri. Si filsof telah menajelajahi seluruh realitas. Apapun : unsur-unsur di dunia, sejarah, penghayatan diri, pikiran manusia, seni, agama, filsafat, pada akhir perjalanan itu ditemaptkan dalam keterkaitannya. bagi Hegel pengetuahuan absolut itu bahkan berada diatas agama.
Hal yang lalu jadi kritikan empuk dari Marx.  

  1. Filsafat Sejarah
Apa yang dalam pengetahuan absolut menjadi menjadi kesadaran filsuf merupakan gerak obyektif dalam realitas. Dengan kata lain, Hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan kebabasan yang semain besar. Menurt Hegel roh obyektif mendapat ungkapan paling kuat dalam negara. Karena negara mempunyai kehendak ia dapat bertindak. Dengan demikian negara mengungkapkan roh semesta. Ia merupakan”perjalanan allah dalam dunia”. Ungkapan yag sama dengan pandangan aquinas tentang negara.  Meski kita belum memliki bukti cukup kuat bahwa pandangan hegel ini dipenagruhi oleh pandangan aquinas. Lihat bagaimana perkembangan Gereja Katolik dan bagaimana tesis kaum Protestan terhadap pandangan gereja Katolik dan lalu bagaiama Afklarung dan pandangan Kant yang menjadi sintesa baru dari proses yang oleh Hegel disebut sebagai gerak perubahan menemukan kebenaran yang baru menuju kebenaran absolut.
Dalam memandangn perkembangan negara modren pasca aufklarung dan runtuhnya keconggkakan Gereja katolik dalam dominasi kekuasaan politik di eropa dan sekitarnya hegel berkeyakinan bahwa negara modren adalah realisasi kerasionalan dan kekebasan, dan ia berpolemik melawan mereka yang masih tetap dengan mengatatasnamakan suara hati, menolak taat pada undang-undang.
 Pemikiran kemudian melahikan dua jenis hegelian yaitu hegelian kanan yang memandang negera modren sebgai pengejawantahan raionalitas dan semua harus ditaati; menolak taat adalah tanda anarkhisme. Sebaliknya oleh Hegelian kiri menekankna segi kritis, menekannkan pada paham dan cara pandang Hegel bahwa” atas nama rasionalitas, kebijakan negara yang tidak rasional harus ditolak, negara yang kolot perlu di revolusi supaya menjadi rasional. Dalam konteks terakhr inilah Marx menadang hegel sebagai api yang membakar cara berpikirnya.

  1. Dialetika
Yang khas dari Hegel itu adalah ciri proses. Tak ada realitas maupun bidang-bidang pengetahuan yang terisolasi. Semua terkait dalam satu gerak penyangkalan dan pembenaran. Dialetika berarti : sesuatu itu hanya benar apabila dilihat dari seluruh hubungannya. Dan hubungan ini berupa negasi. Hanya melalui negasi kita bisa maju, kita bisa mencapai keutuhan, kita bisa menemukan diri sendiri. Sebagai contoh kita ambil istilah ”pulau”. Pulau itu sebenarnya ”tanah” (tesis). Tetapi itu tidak betul karena India juga dalah Tanah Tapi bukan sebuah pulau. Pulau itu bukan tanah, melainkan ”air” (anti tesis). Karena tak ada pulau tanpa air. Tetapi pernyataan itupun tidak benar(antitesi anti tesis); pulau itu bukan air, melainkan tanah yang dikellilngi air (Sintesis). ”kebenaran” Pulau hanya dapat tercapai melalui dua negasi.

Secara singkat, dialetika memandang apapun yang ada sebagai ”kesatuan dari apa yang berlawanan” sebagai perkembangan melaui langkah-langkah yang saling berlawanan, sebagai hasil dari, dan unsur dalam sebuah proses yang maju lewat negasi atau penyangkalan. Kekahsan Negasi adalah apa yang dinegasi itu tidak dihancurkan atau ditiadakan, melainkan yang disangkal hanyalah segi yang salah (yang memang membaut seluruh pernyataan itu salah), tetapi kebenaranya tetap diangkat dan dipertahankan. Kelihatan juga bahwa sturktur dasar dialetika bukan tridikal (berstruktur tiga; tesis,anti tesis dan sintesis;tiga kata itu tidak pernah dipakai Hegel), melainkan dual(berstruktur dua; tesidan antitesi dan antitesi antitesisnya dst).
Kita akan lihat bagaimana istilah dialetika hegel ini digunakan oleh marx dengan sangat btilian dalam menjadikan filasafat sebagai hal yang sangat praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar