Dusun
Punti Kayan Desa Nekan salah satu dusun yang terletak di kecamatan entikong
kabupaten sanggau, perbatasan Negara Indonesia-Malaysia dengan jarak tempuh 15
km dari pusat kecamatan. Punti kayan merupakan dusun yang kaya akan sumber daya
alam dan segala potensi lainya untuk dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat
sekitar dengan jumlah 157 KK. Namun
sayang sekali daerah dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki
sumber daya alam berlimpah belum dikelola dengan maksimal hal ini ditandai
tingginya angka putus sekolah bahkan kampung sebesar itu hanya memiliki satu
orang sarjana, akses infrastruktur jalan masih sulit tanah kuning dan jembatan
yang menghubungkan antar dusun rusak parah sehingga kendaraan roda empat tidak
bisa melewatinya
Masyarakat
dusun punti kayan mayoritas petani, dengan hasil bumi karet, padi dan lada
serta berternak babi. Adapun ditengah-tengah kampong mengalir sungai yang cukup
besar menjadi salah satu membuat kampong
tersebut indah jika ditata dengan baik. Sebagian kebutuhan pokok masyarakat
setempat diperoleh dari Negara Malaysia maklum masyarakat setempat bisa bebas
pulang dan pergi ke negeri jiran tersebut, maka tidak heran jika kita melihat semua merek
barang yang ada di toko dari Malaysia demikian juga hasil pertanian mereka di
jual dimalaysia dengan harga yang cukup menjanjikan jika dibandingkan di negeri
sendiri dan juga harga kebutuhan pokok harganya cukup murah.
Kondisi
yang terjadi di perbatsan Indonesia yang dikatakan sebaga beranda depan NKRI,
hampir semua asfek kehidupan masyarakat jauh tertinggal, sementara merekalah
yang selalu menjaga batas negeri ini setiap hari. Hal ini membuat masyarakat
setempat harus menelan pil pahit janji-janji pemerintah baik pemerintah pusat,
provinsi dan kabupaten dan para politisi setiap kali PEMILU yang menjadikan
masyarakat sekitar sebagai objek politik dan bahan kampanye para politisi
culas, ketidakterwakilan masyarakat perbatasan dalam politik semakin perparah
kondisi dimana mereka sebagai korban dari kebijakan yang mengatasnamakan
pembangunan dan menguntungkan segelintir orang saja.
Hal
inilah yang melatarbelakangi mengugah jiwa dan hati para kader-kade PMKRI
cabang Pontianak selaku bhayangkara gereja dan nusa, merasa terpanggil untuk
melihat dan terlibat langsung bersama masyarakat perbatasan dengan melaksanakan
kegiatan Kemah Kerja Sosial (KKS) di dusun Punti Kayan. Yang dilakanakan pada
tanggal 13-19 maret 2012. Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
adalah “Mengabdi Di Batas Negeri” tentu tema tersebut dirasakan sangat relevan
dengan kondisi sosial kemasyarakatn di perbatasan apalagi dengan hadirnya para
kader-kader muda diharapkan mereka dapat merasakan dan terlibat langsung dengan
masyarakat sebagai edukasi dan peka terhadap kondisi sosial kemasyarakatan dan
mau turun kebawah ketika mereka menjadi pemimpin-pemimpin kedepanya agar
membangun perbatsan dan mensejahterakan masyarkat.
Sebelum
pelaksanaan KKS ada beberapa persiapan-persiapan yang dilakukan oleh panitia
pelaksana beserta DPC PMKRI Pontianak yaitu pembentukan panitia pelaksana,
survey ke dusun punti kayan dengan bertemu kepala dusun dan tokoh masyarakat
setempat dan melakukan audiensi dengan
berbagai pihak terutama dengan wakil bupati sanggau sebanyak dua kali. Setelah
itu maka baru dikirim tim perintis guna mempersiapkan segala sesuatu di dusun
punti kayan selama tiga hari sebelum anggota datang ke lokasi kegiatan dusun
punti kayan. Kedatangan 31 orang aktivis PMKRI disambut hangat oleh masyarakat
setempat sekitar pukul 20.00 wib, kegiatan KKS dibuka secara resmi oleh ketua
presidium Leonard Nova Cristy keesokan harinya. Rasa kagum atas antusias dan
keramahan warga sangat terasa terutama rasa kekeluargaannya dan keterbukaan masyarakat. Alam yang begitu
indah dan asri menambah indah nya dusun terpencil tersebut.
Adapun kegiatan sosial yang dilaksanakan dalam kegiatan KKS
yaitu pendampingan pada generasi muda, sosialisasi tentang pentingnya
pendidikan, memotivasi siswa-siswi SD, pembuatan plang gereja, plang dusun, dan
yang paling menarik yaitu kegiatan Seandainya Aku Menjadi versi PMKRI
Pontianak. Dimana setiap anggota terlibat langsung dalam aktivitas masyarakat
setempat, ada yang menorah, keladang, berburu, berkebun dan lain sebagainya
sesuai aktivitas bapak dan mama angkatnya masing-masing. Banyak sekali
pengalaman yang didapatkan selama kegiatan KKS terutama nilai-nilai kehidupan
kearifan lokal, yang mengasah kepekaan sosial kader-kader muda, keseimbangan
hubungan masyarakat dengan alam sekitar. Sebelum kegiatan penutupan KKS pada
pagi harinya para kader PMKRI diajak oleh masyarakat berburu babi hutan saat
itu mendapatkan 5 ekor babi hutan,,selanjutnya sore harinya pada tanggal 19
maret 2012 acara penutupan KKS secara resmi
oleh wakil bupati sanggau bapak Paulus Hadi, hadir pula para muspika
kabupaten sanggau, pihak camat dan kepala desa nekan, acara berlanjut sampai
malam hari, keesokan harinya para kader PMKRI kembali kepontianak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar