1. Pengertian Potensi Kepemimpinan
|
Berdasarkan beberapa pendapat
diatas maka dapat di simpulkan bahwa potensi kepemimpinan adalah suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Goestch dan Davis (dalam Doni Prihandono, 2004:5) yang
menyatakan bahwa: “Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar
bersedia atau melampaui tujuan organisasi”. Sedangkan menurut Sarros dan
Butchatsky (2006) mengatakan bahwa: “Leadership
is defined as the purposeful behavior of as well as theorganization or common
good”. (artinya kepemimpinan dapat di defenisikan sebagai suatu perilaku
tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama yang di rancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi). Sejalan dengan pendapat diatas menurut Veithzal Rivai (2006:3) mengatakan:
“kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang
diharapkan”.
Bedasarkan pendapat di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk mendapatkan pengikut agar mencapai tujuan dan
bermanfaat bagi individu dan organisasi melalui berbagai cara”. Menurut Jhon C.
Maxwell (dalam Rajagukguk, 2007:102) mengatakan
bahwa inti dari kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan
pengikut.
2. Fungsi kepemimpinan
Pada hakekatnya kepemimpinan
mempunyai fungsi yang amat penting dan strategis dalam kehidupam organisasi.
Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok atau organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap
pemimpin berada didalam bukan di luar situasi itu. Menurut Veithzal Rivai (2011:34-35)
mengatakan secara operasional ada lima fungsi pokok kepemimpinan sebagai
berikut :
a.
Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan
dimana perintah itu di kerjakan agar keputusan dapat di laksanakan secara
efektif. Pemimpin yang efektif
memerlukan kemampuan untuk mengerakan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.
b.
Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap
pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan
pertimbangan, yang mengharuskan berkonsultasi
dengan orang-orang yang dipimpinnya yang di nilai mempunyai berbagai
bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya
konsultasi dari pimpinan kepada orang-orang yang dipimpin dapat di lakukan
setelah keputusan di tetapkan dan sedang
dalam pelaksanaan, konsultasi ini dilakukan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah di tetapkan dan di laksanakan.
Dengan menjalankan fungsi konsultatif di harapkan keputusan-keputusan
mendapatkan dukungan dan lebih mudah menginstruksikanya, sehingga kepemimpinan
berlangsung efektif.
c.
Fungsi Partisipasi
Dalam menjalan kan tugasnya pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinya, baik dalam keikutsertaanya mengambil keputusan
maupun dalam melaksanakanya. Partisipasi bukan bearti bebas berbuat
semaunya,tetapi di lakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama
dengan tidak mencampuri atau mengambil
tugas pokok orang lain.
d.
Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi di laksanakan dengan memberikan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tampa persetujuan
dari pemimpin. . fungsi delegasi pada dasrnya bearti kepercayaan. Orang-orang
yang penerima delegasi pada dasarnya diyakini merupakan pembantu pemimpin yang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
e.
Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang
efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi
yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi
dan pengawasan.
Menurut Sahlan Asnawi
(1990:191-193) mengungkapkan beberapa fungsi kepemimpinan adalah sebagai
berikut:
a.
Koordinator dan penanggung jawab
kelompok sehingga dialah yang di pandang untuk paling di percaya mengenai
segala permasalahan bawahan.
b.
Perencana dan penentu arah dan tujuan
yang ingin di capai.
c.
Menampung aspirasi bawahan sebagai bahan
pengambilan keputusan sebaliknya ia pun merupakan pusat penyebar informasi
sehingga nuansa
transfaransi antara
bawahan dan atasan atau sebaliknya dapat tercipta.
d.
Orang yang paling tahu dan paling
memahami mengenai aktivitas organisasi, sehingga ia merupakan yang di pandang
dapat dijadikan tempat bertanya.
e.
Merupakan wakil dari kelompok dalam
menghadapi dunia luas, terutama berfungsi sebagai juru bicara apabila terjadi
kontak interaksi terutama komunikasi dengan dunia luar.
f.
Pengawas dan pembimbing sehingga ia
merupakan penggembala bawahan agar anak buah tidak melakukan penyimpangan
perilaku atau bahkan sebagai penasehat apabila ada anak buah yang keliru dalam
berbuat sesuatu.
g.
Pemberi hadiah dan hukuman, keberhasilan
pimpinan adalah keberhasilan bawahan. Oleh karena itu wajar apabila pemimpin
memberikan hadiah dan memberikan hukuman pada bawahan yang melanggar aturan
main yang ada, hadiah atau hukuman dapat berupa materil atau non-materil.
h.
Penengahan dan perantara antara kelompok
yang ada di bawahnya.
Hal ini terjafi
manakala ada perselisihan atau kurang keserasian hubungan antar kelompok kerja
dalam organisasi, sehingga ia merupakan juru damai dalam perselisihan yang
mungkin terjadi antara kelompok satu dengan kelompok lain.
i.
Merupakan teladan
Pemimpin merupakan public figure, ia merupakan pusat
pandangan dan perhatian semua orang yang ada dalam organisasi sehingga bawahan
cendrung ingin membandingkan apa yang diperbuatnya dengan pemimpinya. Oleh
karena itu pemimpin cenderung menjadi teladan bagi setiap bawahan dalam hal
apapun.
j.
Lambang bagi kelompok keberadaan
pemimpin dapat dianggap sebagai wakil personifikasi semua pribadi kelompok.
k.
Wakil yang bertanggung jawab
Dalam hal mengeksperesikan
diri keluar,anggota organisasi tidak perlu harus secara bersama-sama hadir dan
bersuara bersama melainkan mempercayakan kepada sang pemimpinyang bertindak
sebagai wakil dari semua anggota kelompok secara bertanggungjawab bedasarkan
atas aspirasi kelompok.
l.
Sumber ide bagi kelompok.
Mengingat pemimpin itu
adalah seseorang yang dipandang ahli penentu
baik kebijaksanaan
maupun tujuan organisasi,lambing sekaligus sebagai orang yang patut di teladani
maka pemimpin juga merupakan sumber munculnya ide-ide bawahan. Artinya apa yang
di kemukakan oleh pemimpin maka akan di kembangkan oleh anak buahnya ke dalam
sutu kreasi-kreasi baru yang dapat memunculkan aktivitas dalam organisasi.
m.
Merupakan figur ayah bagi bawahan
Dalam fungsinya sebagai
pembimbing dan teladan,maka pemimpin yang di tempatkan posisinya sebagai ayah.
Oleh sebab itu tidak jarang apabila ada bawahan yang sedang mengalami
permasalahan pribadi yang ingin berkonsultasi dengan atasanya.
n.
Orang yang berani bersaing
Pemimpin harus menjadi
andalan bagi bawahan.olehb karena itu pemimpin tidak ingin mengorbankan nasib
anak buahnya terhadap tantangan atau persaingan apapun yang dating dari luar,
pemimpin harus siap melakukan persaingan atau menerima tantangan.
Bedasarkan
kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan adanya
keterwakilan kelompok yang dipimpinya, kepercayaan, pendistribusian kekuasaan,
kemampuan membangun kerjasama team yang solid, memahami tugas,wewenang dan
tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
3. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, maka akan berlangsung aktivitas
kepemimpinan. Apabila aktivitas itu dipilah-pilah akan terlihat dengan jelas tipe-tipe
yang di jalankan seseorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasinya.
Menurut Veithzal Rivai (2011:36-37) membedakan
tipe-tipe kepemimpinan secara umum adalah sebagai berikut:
a.
Tipe kepemimpinan otoriter
Tipe kepemimpinan otoriter dengan
ciri-ciri sebagai berikut menempatkan kekuasaan di tangan satu orang, pemimpin
bertindak sebagai penguasa tunggal, menuntut ketaatan penuh dari para bawahanya
dalam melaksanakan perintah, kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya
pelaksana keputusan.
b.
Tipe kepemimpinan kendali bebas
Tipe ini merupakan kebalikan dari
tipe kepemimpinan otoriter, pemimpin berkedudukan sebagai simbol, kepemimpinan
dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh kepada orang yang dipimpin dalam
mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan
masing-masing baik perseorangan maupun kelompok, pemimpin hanya sebagai
penasehat.
c.
Tipe kepemimpinan demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempatkan
manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok atau
organisasi. Kepemimpinan tipe demokratis dalam mengambil keputusan sangat
mementingkan musyawarah yang diwujudkan dalam setiap jenjang dan di dalam unit
masing-masing. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinya
sebagai subjek yang memiliki keperibadian dengan berbagai aspeknya, seperti
dirinya sendiri, kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat,
kreativitas, inisiatif yang berbeda-beda dan dihargai disalurkan secara wajar.
Dari
ketiga tipe kepemimpinan diatas maka dapat di simpulkan bahwa dalam praktiknya
saling mengisi atau saling menunjang secara bervariasi dan di sesuaikan dengan
situasinya sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar