“Berilah padaku sepuluh pemuda yang
membara cintanya pada tanah air,
maka akan aku guncang dunia”
Soekarno
Sangat
tepat sekali ungkapan Ir. Soekarno saat itu mengambarkan kaum muda yang penuh
semangat bergelora, pantang menyerah, vitalitas, unggul, cerdas intelektual, baik fisik
maupun psikis da spiritual, dan keberanian dalam bersikap. Pemuda merupakan
sosok superior, revolusioner, dan progresif yang mampu merobohkan tembok-tembok
penghalang dengan semangat yang berkoar-koar dan penuh idealisme.demi nusa dan bangsa.
Itulah
gambaran kaum muda dengan berapa catatan sejarah perubahan bangsa Indonesia dimana
kaum muda sebaga mentor-mentor pengerak perubahan, tidak hanya di Indonesia tetapi
hampir di seluruh penjuru dunia kaum muda di beranda depan dalam pergerakan
bangsa untuk perubahan maka tidaklah heran jika kaum muda sebagai “Agen
perubahan”. Kaum muda tidak hanya diharapkan menuntun bangsanya ketika tengah
dihadapi masalah tetapi juga mereka mampu memberikan memecahkan dan mencari
solusi yang tepat untuk menjawab tantangan di massa depan.
Terpilihnya
Barack Husein Obama sebagai Presiden AS diusianya 47 tahun memimpin Negara super power
tersebut manandakan bahwa harapan bangsa Amerika Serikat kepada kaum muda. Di pundak
Obama yang muda cerdas, progresif dan insfiratif masyarakat As berharap
negaranya bisa bangkit dan keluar dari ketepurukan krisis global hal ini sebagi
pesan kepada dunia bahwa harapan
terbesar bangsa-bangsa didunia pada kaum muda.
Gambaran
mengenai Amerika Serikat tersebut, layaknya bangsa Indonesia dapat berkaca dan
berbenah diri, bila bangsa ini mau jujur seharusnya tidak malu belajar dari AS,
kita semua berharap dengan semangat perubahan reformasi yang telah lebih dari sepuluh
tahun ini terjadi perubahan di segala bidang. Namun cita-cita dan semangat
reformasi sirna hilang ditelan waktu banyak para tokoh-tokoh gerakan yang
berhasil munumbangkan rejim otoriter dan kekuasaan politik dan selanjutnya
mereka membelokan agenda perjuangan bangsa. Mereka adalah pemenang di awal
perjaungan reformasi namun di tengah-tengah perjalanan mereka membanting haluan
untuk mendapatkan kekuasaan hanya untuk pribadi, kelompok tertentu dan lupa akan
cita-cita perjuangan bangsa dan berhianat.
Jika
saja kepemimpinan kaum tua tetap saja menjadi penguasa di negeri ini tampa ada
perubahan dan banyak bukti kegagalan yang terjadi. Bukan tidak mungkin akan
kembali revolusi Pepole Power akan akan muncul kembali dan kaum muda
pengeraknya sebagaimana reformasi. Seorang pakar politk Ben Anderson pernah
berkata bahwa “Sejarah Indonesia adalah sejarah kaum muda, dimana setiap dekade
sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor pengerak perubahan zaman”. Beberapa
catatan sejarah yang menunjukan peran kaum muda yang sangat besar untuk
perubahan bangsa ini. Mulai 20 mei 1908 lahirnya budi utomo, sumpah pemuda 28
oktober 1928, 17 agustus 1945, TRITURA tahun 1966, dan Reformasi tahun 1998
fakta sejarah tersebut memperlihatkan pada bangsa ini kembali keperkasaan dan
peran kaum muda.
Bangsa
ini harus belajar kembali pada kepemimpinan terdahulu, sekalipun Soekarno dan
Soeharto di akhir kekuasaanya terhempas dan mengoreskan luka bagi bangsa ini. Kedua
tokoh tersebut di usia muda memimpin negeri ini memberikan harapan baru. Soekarno
tampil sebagai Presiden RI pada usia 44 tahun dalam sepuluh tahun
pemerintahanya mampu membangun perekonomian Indonesia yang jauh dari massa
penjajahan serta mengusir penjajahan di Indonesia. Begitu pula Soeharto tampil
sebagai Presiden pada usia 48 tahun, dalam sepuluh tahun pemerintahanya mampu membangun perekonomian, infrastruktur dan
militer. Tapi dalam sepuluh tahun reformasi dengan empat preisden perubahan
yang terjadi masih jauh dari harapan dan cita-cita reformasi.
Sesungguhnya
bangsa ini memiliki banyak kader-kader muda yang bisa diberikan mandate dan
kepercayaan memimpin bangsa ini, saat ini
ada upaya untuk menutup tampilnya kepemimpinan kaum muda upaya itu bisa saja
berhasil dengan baik melalui “Demokrasi” sebagai topengnya. Namun bila kaum tua
yang terpilih secara demokratis tersebut tidak mampu membawa perubahaan bagi
kehidupan bangsa ini, sejarah telah memberikan pelajaran dan mencatat seperti yang
di uraikan diatas tadi bahwa kaum muda tidak bisa ditundukan, kaum muda tidak
hanya penting di awal saat perjuangan tetapi juga penting di akhir.
Pontianak,
25 Pebruari 2012
Ttd
Bernadus Apin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar